skip to main |
skip to sidebar
Indodefenfe 2014
P2 SSE
Local company Sentra Surya Ekajaya (SSE) has confirmed to the Indo Defence Show Daily that its P2 Commando reconnaissance/command and control vehicle and P2 armoured personnel carrier (APC) have completed their trials and are now in quantity production.
P2 Commando (4x4) is the smaller of the two, with a gross vehicle weight of 4.5 tonnes. It is powered by a four-cylinder turbocharged diesel developing 130hp, coupled to a manual five-speed transmission. This gives the vehicle a maximum road speed of 100km/h, with an operating range up to 500km on a fuel tank of 100 litres.
Ballistic protection is to STANAG 4569 level 1 standard, which is 7.62 x 51mm NATO standard ball attack; the windows provide the same level of ballistic protection. In addition to the commander and driver there are two seats to the rear.
In many respects, the P2 Commando is very similar to the French Panhard Defense VBL (4x4) scout car, but because it has more internal volume, it can undertake a wider range of battlefield missions.
The larger P2 APC is also of the 4x4 type and has an all-welded monocoque hull, providing the same level of protection as the P2 Commando. It also has a protected engine compartment at the front and the crew compartment extending to the rear. The commander is seated to the rear of the engine compartment and each is provided with a side door.
The troop compartment is slightly higher to the rear of the commander’s and driver’s position to provide greater internal volume. The eight dismounts are seated in the rear and can rapidly enter and leave via the rear door. They are seated four down either side, facing inwards on special seats that are not attached to the floor.
The gross vehicle weight of the P2 Commando APC is being quoted as 8,500kg and the vehicle is powered by a Renault four-cylinder turbocharged diesel developing 215hp, coupled to an Allison automatic transmission.
Both vehicles feature full air conditioning – considered to be essential in the high ambient temperatures encountered in Asia – as well as coil spring suspension, front-mounted electric winch and banks of grenade launchers.
The vehicles being shown here at Indo Defence 2014 are fitted with a roof-mounted protected weapon station armed with a 7.62mm machine gun; other weapon stations can be fitted, such as remote weapon stations armed with similar or larger calibre weapons.
As well as the two P2 vehicles, SSE (Hall D, Stand 241) has also manufactured the P3 Ransus high-speed and high-mobility off-road vehicle and the P4 multipurpose vehicle, which is based on a truck chassis.
Menteri Susi Pudjiastuti terima Dubes AS. ©2014 merdeka.com/istimewa
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggenapi janjinya memanggil duta-duta besar negara sahabat untuk menyampaikan hal baru tentang kebijakan pengelolaan kelautan dan perikanan di Indonesia.
Beberapa perwakilan negara mendatangi kantor Susi siang ini, adalah Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Zahrain Mohamed Hashim. Duta Besar Vietnam untuk Indonesia, Nguyen Xuan Thuy.
Duta Besar China untuk Indonesia, Xie Feng. Duta besar Thailand untuk Indonesia, Siriphayan. Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan besar Filipina untuk Indonesia, Roberto G. Manalo. Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, David Engel, Duta Besar Amerika untuk Indonesia Robert O. Blake, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traavik, dan duta besar Kanada untuk Indonesia Donald Bobiash.
Meski tergolong orang baru di birokrasi, Susi tidak sedikitpun merendah di hadapan perwakilan negara asing. Salah satu alasannya, Susi sudah geram dengan aktivitas kapal-kapal asing yang seenaknya mengeruk kekayaan laut Indonesia.
Berikut fakta yang dikumpulkan merdeka.com menggambarkan 'tunduknya' duta besar di tangan Menteri Susi. Berikut paparannya.1. Beri PR dubes AS
Menteri Susi Pudjiastuti terima Dubes AS.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggelar pertemuan tertutup dengan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Robert O. Blake di kantornya, pagi ini, Kamis (6/11).
Meski belum genap dua pekan bekerja sebagai menteri, Susi berani 'menekan' Robert untuk mengikuti aturan main kelautan dan perikanan Indonesia. Robert mengaku mendapat banyak pekerjaan rumah dari Susi.
"Ibu menteri berbagi dan memberikan PR untuk saya pelajari," ucap Robert dalam konferensi pers di Kantor Susi, Jakarta, Kamis (6/11).
Mendengar itu, Susi merasa tidak puas dengan jawaban Robert. Tanpa basa basi, di hadapan awak media, Susi langsung meminta agar dubes AS mengerjakan PR yang diberikan.
"Bukan hanya dipelajari, tapi Anda harus melakukan itu (Not just study but you have to do it)," ucap Susi tegas.2. Norwegia diminta ngebut garap proyek di Papua
Menteri Susi Pudjiastuti bersama Dubes Norwegia.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menggandeng Kedutaan Norwegia di Indonesia untuk menggarap proyek perikanan di Yapen, Papua Barat. Proyek pengolahan ini bernama aqua culture farming atau pengolahan ikan di laut lepas untuk melakukan breeding.
Untuk menggarap proyek ini, Susi meminta pihak Norwegia mengerjakan dengan cepat. Realisasi investasi bisa dilakukan sesegera mungkin.
"Tadi beliau tanya apa yang bisa dilakukan? Saya bilang speed, karena saya suka kecepatan. Saya suka segala dijalankan dengan cepat dan saya suka realisasinya cepat. Itu saja yang saya mohon dengan beliau,"
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traavik menyatakan, negaranya mendukung visi Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.
Menurut Stig, visi ini akan saling menguntungkan kedua negara. Sebab Norwegia juga memanfaatkan laut sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
"Seperti yang dikatakan Pak Jokowi pada opening speechnya, glory welcome from the sea. Kita melihat itu sama dengan Norwegia. Kita harap kita bisa mendapatkan kejayaan bersama," ucap Stig di KKP, Jakarta, Selasa (4/11).3. Dukung batasi kapal asing
Menteri Susi Pudjiastuti terima Dubes AS.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menggelar pertemuan dengan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Robert O. Blake di kantornya. Dalam pertemuan ini, Susi mengaku mendapat dukungan dari Amerika terkait penataan sektor kemaritiman.
Salah satunya penghentian sementara (moratorium) izin kapal asing baru di Indonesia. "Jadi tadi kita bicara bersama mengenai banyak hal seperti bantuan program asistensi moratorium izin kapal yang mengarah pada perikanan yang lestari. Eksplorasi laut harus mementingkan kaedah lingkungan. Mengubah fishing industry ke sustainability (keberlanjutan)," ucap Susi usai pertemuan di Jakarta, Kamis (6/11).4. Dubes Kanada ngotot ingin ketemu Susi
Susi Pudjiastuti di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menerima duta besar Kanada untuk Indonesia Donald Bobiash. Pertemuan digelar tertutup dalam ruangan kantor Susi di Gedung Mina Bahari I, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menurut Susi, pertemuan ini digelar atas keinginan dubes Kanada. Susi juga tercatat sebagai menteri pertama dalam kabinet kerja Jokowi yang ditemui Bobiash.
Kepala Pusat Analisa kerjasama antar negara, Anang Noegroho membenarkan kalau dubes Kanada yang ingin bertemu dengan Susi. Kanada ingin menyampaikan perkembangan kerjasama selama ini serta menyampaikan gagasan dalam teknologi pendugaan ikan.
"Dubes Kanada meminta hadir untuk bertemu dengan Ibu kan bahwa ibu merupakan menteri pertama dalam kabinet Kerja yang ditemui oleh Duta Besar Kanada. Jadi Kanada menyampaikan perkembangan dari kerjasamanya selama ini dan dia fokus di Sulawesi lalu dia fokus kepada komoditas rumput laut dan dia jg menyampaikan gagasan bagaimana mengembangkan kerja sama di bidang pendugaan stok ikan yang kita memang juga butuhkan itu," ucapnya.5. Menteri pertama yang dikunjungi dubes AS dan Kanada
Menteri Susi Pudjiastuti terima Dubes AS.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti senang menjadi anggota kabinet kerja pertama yang dikunjungi oleh Duta Besar Amerika Serikat Robert O. Blake. Atas dasar itu, Susi tidak sungkan untuk meminta komitmen negara adidaya tersebut untuk mendukung Indonesia mengelola perikanan dan kelautan secara berkelanjutan.
"Bagus sekali kan. Dan dia bilang ini menteri pertama yang dikunjungi. Jadi dia punya respon sangat baik," ucap Susi di kantornya, Jakarta, Kamis (6/11).
Kepala Pusat Analisa kerjasama antar negara, Anang Noegroho menyatakan, dubes Kanada ingin bertemu dengan Susi. Kanada ingin menyampaikan perkembangan kerjasama selama ini serta menyampaikan gagasan dalam teknologi pendugaan ikan.
"Dubes Kanada meminta hadir untuk bertemu dengan Ibu kan bahwa ibu merupakan menteri pertama dalam kabinet Kerja yang ditemui oleh Duta Besar Kanada," katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mempersiapkan untuk mendukung program kemaritiman atau pengamanan di jalur laut. Karena itu, pemerintah akan menambah kapal patroli untuk menjaga keamanan di jalur laut.
Hal itu disampaikannya saat meninjau pameran "Indo Defence 2014 Expo & Forum". Akan tetapi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak merinci jumlah atau waktu pengadaannya.
"Ya kita harus ngerti, kapal patroli kita kurang. Sangat kurang oleh sebab itulah yang kita tambah," kata Jokowi di Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, jika pertumbuhan ekonomi signifikan maka alat pertahanan Indonesia bisa ditambah. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi harus didorong lebih baik lagi.
Pasalnya, jika pertumbuhan ekonomi bagus maka penerimaan negara akan bertambah. Sehingga, anggaran pertahanan bisa ditambah berkali lipat.
"Itu kan sudah berkali-kali saya sampaikan kalau pertumbuhan ekonomi kita bertumbuh di atas tujuh, anggaran pertahanan kita bisa tiga kali lipat daripada yang sekarang," tegasnya.(kri)
At IndoDefence 2014 in Jakarta, Indonesia-based company Pindad is increasing its assault rifles range by officially showing for the first time a new SS variant, the SSx 7.62mm. This rifle is part of PT Pindad focus and long effort to develop its own weapon with a bigger caliber to fulfil new challenges as required by its users.
Pindad SSx 7.62 mm assault rifle prototype at IndoDefence 2014
PT Pindad has initally successfully produced its series of assault rifles e.g. SS1 and SS2 with 5.56 mm caliber. This new prototype is a commitment of PT Pindad management to support both of its domestic end-users within Indonesian National Armed Forces as well as global customer demand.
The SSx is a 7.62x51 mm caliber gun, of which barrel measures 510 mm. It can be used with three firing modes: single shot, full automatic and safe modes. The SSx uses MU 2 Tj ammunition, allowing an effective range of 950m. The future Pindad's 7.62 mm assault rifle has optical sight and flip up sight, and can be used with a tripod.
IndoDefence 2014
PUNA BPPT
BPPT’s PUNA (Pesawat Udara nir Awak – unmanned aircraft) division is showing its Wulung UAV in the outside display area, complete with its mobile ground control station.
The air vehicle is one of a number of UAVs that have been developed as part of a BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi – Agency for Assessment and Application of Technology) initiative, and is being developed to answer an Indonesian armed forces (TNI) requirement for border surveillance.
The vehicle is also gathering interest from other government agencies for roles such as the monitoring and detection of illegal logging and forest fires, and to aid the monitoring of and response to natural disasters such as volcanic eruptions.
Wulung has a wingspan of 6m and operates at speeds of up to 69kts and 8,000ft altitude. The original version had an autonomous radius of about 75km and an endurance of four hours. Three have been supplied to a TNI order for evaluation, but the air vehicle in its initial form did not meet TNI requirements.
Accordingly, BPPT PUNA began tests earlier this year with three new prototypes featuring a lighter structure. While keeping maximum take-off weight to 120kg, the lighter structure allows fuel capacity to be increased from 35 to 55 litres, in turn raising endurance from four to six hours to meet Indonesian armed forces requirements. The revised Wulung has also demonstrated in recent tests an ability to fly more than 150km.
At the same time, the structure was strengthened from a 3.5g rating to 7.6g, so that the UAV can withstand the greater levels of turbulence that are often encountered in the region.
Five of these updated air vehicles have been ordered by the Indonesian armed forces. In the meantime, BPPT PUNA continues to develop advanced control systems for the Wulung.
Indonesia mengajukan syarat khusus terhadap setiap pembelian pesawat tempur dari luar negeri, kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, di Jakarta.
"Kalau mau jual pesawat ke Indonesia jangan cuma menjual unitnya saja, tapi perakitan akhirnya harus di Indonesia," kata dia, Kamis.
Di Asia, adalah India, salah satu negara yang mampu menekan pabrikan sehingga komponen dan perakitannya dilakukan di negara pembeli itu. India membeli 178 unit Dassault Rafale dari Dassault Aviation (Prancis), dengan hanya 28 unit dibangun di Prancis dan sisanya di India.
Namun di balik itu, tradisi manufaktur produk teknologi tinggi dan tradisi kedirgantaraan India sudah berjalan lama secara berkesinambungan dan diakui dunia. India juga memiliki pabrikan-pabrikan pesawat terbang dan komponen pesawat terbang di negaranya.
Menurut Santoso, dengan proses perakitan di Indonesia maka peluang mempelajari teknologi pesawat dapat dilakukan secara baik, sehingga mampu mematangkan kemandirian pertahanan Indonesia. Juga untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan pesawat tempur itu.
"Pokoknya buat pabrik perakitannya di Indonesia, di manapun silahkan. Tidak harus di PT DI," kata Santoso, menjelaskan.
Indonesia tengah menentukan calon pengganti F-5E/F Tiger II dari Skuadron Udara 14 TNI AU, yang telah hadir sejak dasawarsa '80-an. Sejauh ini, tiga besar calon pengganti telah masuk daftar untuk di-"peras" lagi menjadi hanya satu kandidat.
Ketiga pesawat tempur itu adalah Sukhoi Su-35 Flanker (Rusia/Rosoboronexport), JAS-39 Gripen (SAAB/Swedia), dan F-16 Block 52+ Fighting Falcon (General Dynamics/Amerika Serikat). Sebelumnya, McDonnel-Douglas F-18 Hornet (Amerika Serikat) dan Dassault Rafale (Dassault Aviation/Prancis) juga masuk dalam daftar awal itu.
Belakangan, Eurofighter Typhoon dari konsorsium Eurofighter (Jerman, Italia, Inggris, dan Spanyol), mencoba peruntungan menjadi pengganti F-5E/F Tiger II itu. Tim pemasaran dan teknis didatangkan secara khusus ke Jakarta sebagai bagian Eurofighter dalam kesertaannya di Indo Defence 2014.
Curi Perhatian Menhan Ryamizard
Kapal Trimaran Lundin [joedhie2k]
Produsen alat pertahanan nasional, PT Lundin tengah dalam proses pembuatan Kapal laut tanpa awak. Bekerja sama dengan perusahaan asal Swedia, SAAB, PT Lundin masih dalam tahap membangun kapal bernama Autonomous Surface Vessel (USV) Bonefish.
"Kita bekerja sama dengan SAAB. Mereka yang kerjakan teknologinya. Kita yang buat platformnya," ujar salah satu staf PT Lundin di Indo Defence 2014 Expo&Forum yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakpus, Rabu (5/11/2014).
Kapal ini dilengkapi dengan rudal RBS15 Mk3 yang berkecepatan subsonik. Rudal ini memiliki hulu ledak HET seberat 200 kg. Selain itu kapal ini juga dipersenjatai dengan naval gun 40 Mk4.
Tak hanya itu, radar Sea Giraffe 1X 3D yang memiliki berat 150 kg terpasang USV Bonefish ini. Radar ini disebut mampu mereduksi efek lengkung bumi.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu didampingi KSAL Laksamana Marsetio sempat mengunjungi stan yang menunjukkan prototype kapal tanpa awak ini. Ke depan, PT Lundin berharap agar bisa benar-benar produk unggulan itu secara mandiri.
"Kan kita ada transfer teknologi supaya teknisi kita bisa buat sendiri," kata petugas yang sama.
Model skala pesawat tempur kerja sama Indonesia dan Korea Selatan, KFX/IFX, di gerai Korean Aerospace Industry, pada Indo Denfence 2014, di Jakarta, Rabu. Inilah rancang-bangun pasti KFX/IFX yang digadang-gadang berteknologi stealth dan berbagai teknologi masa depan lain. (www.antaranews.com/Ade P Marboen)
Spesisikasi calon pesawat tempur generasi 4,5 hasil kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan, KFX/IFX, bisa jadi akan berbeda antara yang dimiliki Indonesia dan Korea Selatan, walau rancang bangun fisiknya telah final.
"Serangkaian pembicaraan tetap dilakukan walau rancang bangun fisiknya telah ditetapkan. Modelnya bisa dilihat seperti pada Indo Defence 2014 ini," kata Deputi Manajer Program KFX/IFX Korea Aerospace Industry, Hwang Sungho, di sela pameran industri pertahanan Indo Defence 2014, di Jakarta, Rabu.
Dia juga tidak mengungkap jenis-jenis teknologi --yang dikatakan akan menjadi teknologi "masa depan"-- yang akan dibagi kepada Indonesia.
Tentang ini, ahli teknologi penerbangan, Dr Mulyo Widodo, akhir 2013 lalu, menyatakan, "Meski sebagian lagi (teknologi) masih dicari, kami percaya Korea bisa meraihnya. Mereka punya peta jalan yang jelas dalam proyek pengembangan jet tempur," katanya.
"Mereka sudah memulainya dengan KT-1, lalu T-50, TA-50 dan setelah itu: FA-50. Lebih dari itu mereka juga punya belasan veteran NASA dan USAF yang jadi tempat bertanya. Mereka kini dosen di sejumlah perguruan tinggi," kata dia.
Program KFX/IFX yang digagas Presiden Korea Selatan (saat itu), Kim Dae-jung, pada 2001, masih dalam tahap pengembangan walau kesepakatan komposisi pembiayaan antara Indonesia dan Korea Selatan sudah ditentukan, yaitu 20 berbanding 80.
Secara total, berdasarkan perundingan kedua pemerintahan, akan dibuat 120 unit KFX/IFX ini. Hwang juga tidak bersedia menjawab, apakah komposisi "kontribusi" pembiayaan 20:80 itu akan menentukan spesifikasi teknis KFX/IFX yang akan dimiliki Indonesia dan Korea Selatan.
Sempat berkembang "teka-teki" tentang rupa pasti fisik KFX/IFX ini, namun rancangan pasti fisiknya belakangan sudah dipastikan dan model skalanya dipajang di gerai KAI pada Indo Defence 2014 ini.
Secara kasat mata, bentuk fisiknya sangat mirip dengan F-22 Raptor; bermesin dua dengan sayap tegak ganda dan rancangan kokpit serta bagian depan fuselage serupa, pun pada kompartemen bomb bay-nya yang tersembunyi.
Dengan begitu, arsenal yang bisa dia bawa disembunyikan sedemikian rupa di dalam ruang bom itu. Ini juga yang menolong tangkap radar cross section-nya menjadi sangat minimal. Teknologi serupa lazim dijumpai pada F-22 Raptor dan F-35 Lighting II.
Perbedaan spesifikasi itu, katanya, bisa pada beberapa hal tergantung pada keperluan masing-masing pemilik unit pesawat tempur generasi tercanggih yang digadang-gadang berteknologi stealth dan melongkapi capaian kemampuan Dassault Rafale (Prancis), Eurofighter Typhoon (konsorsium Eropa Barat), walau masih di bawah Lockheed Martin F-35 Lighting II.
Dia katakan, penentuan macam dan sumber piranti avionika, sebagai misal, masih belum diputuskan. Banyak ambisi yang ingin ditanamkan pada tubuh KFX/IFX ini, di antaranya penguasaan teknologi stealth, yang pada beberapa tipe pesawat tempur secara terbatas bisa dientaskan dengan aplikasi cat tertentu yang bisa menyerap paparan gelombang radar.
Hwang sangat yakin bahwa Indonesia tetap pada pendiriannya yaitu mewujudkan KFX/IFX ini hingga operasional penuh. Saat ditanya mengapa perwujudannya sejak ide digulirkan memakan waktu lama, dia berujar, "Eurofighter Typhoon juga memerlukan waktu cukup lama untuk bisa beroperasi penuh."
Indodefence 2014 (TNI AD)
Presiden Joko Widodo ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Meski begitu, alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Indonesia masih belum memadai. Untuk itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menargetkan untuk menambah kekuatan alutsista di bidang kemaritiman.
"Sementara ya masih memadai tapi belum cukup. Kita akan tingkatkan terus. Masih 70%," ujar Ryamizard dalam acara Indo Defence 2014 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakpus, Rabu (5/11/2014).
Jenderal purnawirawan tersebut pun menargetkan untuk memenuhi 90 persen alutsista kemaritiman dari standar minimum essential forces (MEF). Ryamizard berjanji untuk bekerja keras mencapai target tersebut.
"Kita akan kerja keras lagi paling tidak sampai 90% lah," kata mantan KSAD itu.
Pameran industri alat pertahanan berskala internasional ini dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain meningkatkan pertahanan alutsista, JK menyebut industri kemaritiman nasional juga diperlukan untuk mendukung perekonomian.
"Apabila kekayaan alam tanpa kemampuan industri maritim tak bisa dijalankan sebaik-baiknya. Ini bukan untuk pertahanan saja, tapi juga untuk memajukan bangsa dan memanfaatkan demi perekonomian bangsa, membuka lapangan kerja," tutur JK.
Salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pembangunan di bidang maritim. Salah satu program yang pernah diutarakan Jokowi dalam kampanyenya adalah memanfaatkan drone atau UAV (unmanned aerial vehicle/pesawat terbang tanpa awak) untuk menjaga wilayah laut Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Martin Elbourne, Business Development Eurofighter GmbH, mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung rencana tersebut baik dari sisi hardware maupun software.
Untuk diketahui, Eurofighter GmbH adalah konsorsium perusahaan perakit pesawat terbang Eropa yang berpartisipasi dalam pameran pertahanan Indo Defence 2014 sekaligus memperkenalkan produk pesawat tempurnya, Eurofighter Typhoon.
Terkait rencana skuadron UAV yang pernah diutarakan oleh Presiden Joko Widodo, Martin mengatakan, konsorsium Eurofighter memiliki dukungan teknologi untuk mewujudkannya.
"UAV itu terdiri atas pesawat, software, ground control, serta datalink untuk menghubungkan ketiganya. Ini bisa menjadi bagian dari transfer teknologi yang bisa diberikan Eurofighter," demikian ujar Martin saat dijumpai KompasTekno di sela acara pengenalan pesawat Eurofighter Typhoon di Jakarta, Senin (3/11/2014).
Pesawat tanpa awak tersebut bisa digunakan oleh Pemerintah RI untuk berbagai kepentingan, seperti patroli maritim, menjaga wilayah perbatasan, serta memantau aktivitas illegal fishing atau illegal logging.
"Begitu drone menangkap kegiatan yang tidak diinginkan, ia bisa mengirim pesan ke ground control agar mengirim pesawat tempur untuk melakukan tindakan pencegahan. Dengan begitu, akan lebih menghemat operasi," terang Martin.
Martin menambahkan, menurut dia, Pemerintah Indonesia bisa saja merakit pesawat drone sederhana, sementara untuk software dan peranti pendukung lain bisa disediakan oleh Eurofighter.
Menurut Martin, Pemerintah Indonesia tidak perlu lagi membangun sistem yang baru (atau istilahnya reinvent the wheel), tinggal menggunakan saja sistem yang sudah dimiliki Eurofighter dan disesuaikan dengan kebutuhannya.
"Yang terpenting Pemerintah Indonesia mengetahui prioritasnya, serta menggunakan sumber daya yang ada dengan tepat," ujar Martin.
Bupati Banyuwangi, Abdulah Azwar Anas menyerahkan souvenir replika seniman Tari Gandrung kepada Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Johanna Bismar Skoog. (sumber: Istimewa)
Swedia mengembangkan industri teknologi perkapalan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Menggandeng mitra lokalnya di kabupaten Banyuwangi, Grup SAAB asal Swedia, memproduksi berbagai jenis kapal. SAAB sendiri merupakan perusahaan terkemuka di bidang industri pertahanan dan keamanan. Mereka memproduksi kapal, pesawat, dan berbagai alat penunjang pertahanan-keamanan. Produksi mereka telah dipakai di berbagai negara di dunia, termasuk oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Untuk keperluan menjalin kerja sama lebih erat dengan stakeholders di Banyuwangi, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Johanna Bismar Skoog, mengunjungi Banyuwangi selama Sabtu-Minggu (1-2/11/2014). Dia membawa pimpinan sejumlah perusahaan Swedia. Rombongan tersebut diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Dubes Johanna menyatakan ingin mempererat kerja sama yang sudah terjalin baik antara perusahaan Swedia dan mitra di Banyuwangi. Dia juga tertarik mengembangkan teknologi hijau di Banyuwangi.
"Kami terkesan dengan Banyuwangi. Meski baru memulai pembangunan kota yang hijau dan berkonsep ramah lingkungan, Banyuwangi sudah berjalan bagus. Negara kami unggul dalam penerapan teknologi hijau. Kami telah berdiskusi soal kerja sama ini dengan Bupati Banyuwangi," ujarnya.
Executive Vice President SAAB, Mikael Olsson, mengatakan, pihaknya telah membuka kantor perwakilan resmi di Indonesia pada tahun lalu. SAAB telah menjalin kerja sama dengan industri manufaktur di Banyuwangi untuk membuat kapal. Kapal-kapal itu dikerjakan gabungan antara teknisi luar negeri dan Indonesia, termasuk warga lokal Banyuwangi yang telah memenuhi syarat kompetensi.
"Kami juga melakukan transfer teknologi dan pengetahuan dengan mitra kami, karena hal itu menjadi bagian wajib dalam program kerja sama," kata Mikael.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menyambut baik kerja sama Swedia tersebut. Apalagi, perkapalan adalah bagian dari pertahanan yang juga bisa menopang industri maritim nasional. "Industri perkapalan adalah industri yang strategis dan sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Jokowi yang ingin membawa Indonesia menjadi poros maritim dunia," kata Anas.
Dia menambahkan, Swedia dikenal sebagai negara dengan teknologi unggul. Sehingga, transfer teknologi dan pengetahuan dengan mitra yang ada di Banyuwangi bisa meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia di daerah.
Swedia adalah negara yang menduduki peringkat ke-8 dalam Innovation Capacity Index (Indeks Kapasitas Inovasi) dunia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Swedia tercatat di posisi 10 besar dunia. Sejumlah penemuan seperti GPS, sabuk pengaman tiga titik, atau cardiac pacemaker (penunjang medis untuk kesehatan jantung) adalah inovasi dari Swedia.
"Mereka punya banyak inovasi. Dan kita tahu bahwa inovasi adalah kunci dari daya saing suatu bangsa. Kami berharap, masuknya Swedia bisa menjadi stimulan untuk menumbukan budaya inovasi di daerah. Apalagi, Banyuwangi juga sudah punya banyak kampus, mulai dari kampus swasta, politeknik negeri, sampai sekolah pilot," jelas Anas.
Penguasaan teknologi sebuah bangsa merupakan pencapaian yang patut dibanggakan. Banyak keun tungan yang bisa didapatkan dengan penguasaan teknologi, antara lain di sisi ekonomi, sosial, maupun kedaulatan bangsa di mata dunia. Ketika Amerika Serikat menjatuhkan embargo kepada Indonesia dengan alasan pelanggaran HAM di Timor Timur di akhir tahun 1990, banyak peralatan militer, pesawat tempur, termasuk pesawat sipil yang tidak dapat dioperasikan. Bila sekarang para engineer PT Dirgantara Indonesia (Persero)(PT DI) menguasai teknologi radome itu bisa dikatakan sebagai berkah di balik embargo yang dijatuhkan AS.
Tim Composite Materials and Structures, Structural Health Monitoring, PT DI, mengatakan latar belakang pengembangan teknologi Belly Radome berawal dari kesulitan yang dialami militer maupun industri penerbangan sipil Indonesia karena embargo AS.“Embargo yang berlangsung cukup panjang itu mengakibatkan banyak pesawat yang grounded, tidak bisa terbang, salah satunya kerena tidak memiliki radome. Saat itu Amerika Serikat hanya menjatuhkan embargo pada radome, tapi radome merupakan perlengkapan penting bagi penerbangan sebuah pesawat. Tanpa radome sebuah pesawat tidak bisa terbang,”
Tim Design dan Manufacture Belly Radome PT DI.
Kesulitan itu memacu para insinyur PT DI untuk mengembangkan teknologi radome. Hingga pertengahan 2000-an, mereka sudah mampu membuat sendiri radome yang dibutuhkan pesawat.
Tim Design Integration Manager, Design Center Division, Directorate of Technology and Development, menambahkan setelah tidak bisa membeli radome dari AS, Indonesia mulai mencari peluang untuk membeli dari negara lain.
Salah satu perusahaan yang mengajukan penawaran harga untuk pengadaan belly radome adalah RISAC (Research Institute for Special Structures of Aeronautical Composites) dari Republik Rakyat Tiongkok.“Tapi semurah-murahnya tawaran itu tetap saja jatuhnya mahal bagi Indonesia. Dengan penguasaan teknologi dan kemampuan PT DI membuat radome sendiri, devisa negara yang bisa dihemat sangat besar,”
Proses pembuatan cetakan Belly Radome
Belly Radome merupakan komponen pesawat terbang yang bermakna radome, dipasang di bagian bawah (perut- belly) pesawat terbang. Sedangkan radome merupakan singkatan dari Radar Dome yang berarti kubah penutup antena radar.
Secara teknis Belly Radome didefinisikan sebagai penutup antena radar guna melindungi fungsinya dari gangguan sekitar dengan memperhatikan bentuk, kekuatan struktur dan efisiensi transmisi gelombang radar. Belly Radome yang telah didesain dan dibuat di PT DI telah dipasang pada empat pesawat CN 235-110 KCG (Korea Coast Guard) pada 2010 dan satu unit CN 235-220 Patmar (Patroli Maritim) TNI-AL. Diren canakan dua lagi akan dipasang di pesawat TNI-AL. Belly Radome didesain menggunakan konsep yang dikembangkan sendiri oleh PT.DI berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang telah ada.
Belly Radome merupakan salah satu bentuk radome yang ada. Teknologi radome adalah teknologi pembuatan penutup radar yang bisa ditempatkan di mana saja, termasuk di darat maupun di kapal. Selain Belly Radome, PT DI juga sudah bisa membuat Nose Radome yang dipasang pada hidung pesawat NC 212. Nose Radome dibuat untuk menutupi radar yang terletak di bagian depan pesawat. Belly Radome untuk menutup radar di perut pesawat yang biasa berfungsi mendeteksi keberadaan suatu objek pada jarak sampai 300 mil. Jadi radome itu menutup antena yang ukurannya 30 cm x 94 cm yang bisa berputar hingga 360 derajat.
Ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi sebuah Belly Radome. Pertama harus memenuhi prinsip aerodinamika. Teknologi radome bermanfaat sebagai penutup dari antena radar bentuknya harus mulus karena aliran udara di sekitarnya harus mulus. Kedua, secara struktur harus kuat. Pasalnya radome ini menonjol keluar maka dia harus tahan terhadap air hujan, batu, lemparan dan gumpalan es. Ketiga, secara material harus memakai material-material yang khusus, salah satunya, kevlar (bahan anti peluru) yang berbahan ringan tapi kuat.
Keempat, harus bagus secara elektromagnetik. Antena radar memancarkan sinyal elektromagnetik tapi ditutupi radome. Meskipun ditutupi, sinyalnya harus bisa menembus radome dengan baik.“Ada semacam paradoks di sini. Radome harus kuat tapi juga harus bisa ditembus sinyal elektromagnetik dengan mudah. Di lain pihak dia harus kuat untuk bisa melindungi antena radar yang ada dibaliknya”
Tempat pengujian electromagnetic PT DI
Belly Radome harus memenuhi persyaratan MIL-R-7705B. Untuk kasus ini dipilih Belly Radome type III, grade A, class I dan Style C. Type III artinya narrow band radome, digunakan pada frekuensi gelombang mikro pada bandwith kurang dari 0.10 Grade A artinya primary radome, kerusakan yang terjadi dapat memengaruhi kelaikan operasi pesawat terbang, keamanan orang, kehilangan atau kerusakan antena. Class I artinya radome untuk pesawat udara.
Style C artinya struktur sandwich. Dinding radome tersusun atas tiga lapisan yaitu dua skin dan core material. Konstanta dielektrik bahan skin materials lebih tinggi dibanding konstanta dielektrik bahan core.