Pages

Menristek Setuju Bila Kementeriannya Digabung dengan Kemendikbud

08 August 2014

Jakarta  Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta setuju bila kementeriannya digabungkan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penggabungan ini akan mengefektifkan aplikasi ilmu pendidikan di bidang riset dan teknologi.

"Nggak ada masalah yang penting itu pengefektifan dana. Itu kan supaya lebih tersatukan saja hasilnya. Selama ini kan masih terpisah-pisah," ujar Gusti usai mengadakan konferensi pers di Gedung BPPT, Jl MH Thamrin, Jakpus, Jumat (8/8/2014).

Kemenristek saat ini masih mengembangkan penyempurnaan roket pertahanan yang dipiroritaskan sebagai bagian menjaga pertahanan nasional.

"Roket pertahanan kita tingkatkan daya jangkauannya dan kita pertahankan daya ledaknya. (Pengembangan ini) jalan terus tapi kita diam-diam saja (tidak pernah diekspos)," tutup Gusti.

Sebelumnya Deputi IV Bidang Pendidikan dan Agama Menko Kesra Agus Sartono mengusulkan penggabungan antara Ditjen Pendidikan Tinggi dan Riset dan Teknologi.

"Perlu kajian guna menata Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi menjadi satu kementerian. Dan ini tugas kabinet mendatang," ujar Agus Sartono pada 11 Maret 2014.

Agus memaparkan Global Competitiveness Index (GCI) Indonesia menunjukkan 4 kelemahan yakni infrastruktur, inovasi, ketersediaan teknologi serta pendidikan tinggi dan riset.

Untuk masalah infrastruktur, imbuh Agus, sudah dicarikan jalan keluarnya sejak 2 tahun lalu dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Master Plan Peningkatan dan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) dan sudah mulai terlihat hasilnya.

Nah, untuk 3 kelemahan lainnya yakni inovasi, ketersediaan teknologi serta pendidikan tinggi dan riset perlu dicarikan solusi.

"Sayangnya saya amati ketiga (kelemahan) ini belum diatasi secara sistematis. Banyak pandangan riset hanya dilakukan untuk naik pangkat dan level. Kita punya Kemenristek tapi dia tidak punya grand design. Jadi blue print riset ke depannya seperti apa tidak punya. Padahal indikator kemajuan riset itu paling tidak disiapkan 10 tahun sebelumnya," kata Agus.



  detik  

No comments:

Post a Comment

 

Populer