Posting kali ini adalah tentang ponsel atau HP. Sebenanrnya KliniKomputer sendiri tidak tahu betul masalah ponsel, hanya tahu sedikit2x. Tapi ada salah seorang pengunjung blog yg ingin berbagi tentang ponsel. Ya KliniKomputer sangat berterima kasih dan semoga tulisan ini bermanfaat....
Oya pengirim artikel ini adalah Jezy Aditya yg kebetulan adalah pengajar kursus ponsel di daerah Ciputat. Insya Allah Mas Aditya ini akan kirim artikel secara runut, sehingga yg pengin belajar ponsel bisa belajar dari blog ini juga.
Baik...kembali ke pokok judul :
Memahami Baterai Ponsel
Sebuah Baterai ponsel memiliki Standard minimum untuk dapat menghidupkan Ponsel hingga memasuki Menu utama Ponsel.
Standard minimum baterai ponsel adalah 3,6v DC.
Jika Tegangan baterai berada dibawah standard minimum,maka pastinya ponsel tidak dapat dihidupkan. Jika tegangan baterai berkisar 3,4v - 3,5v DC, Maka saat ponsel dihidupkan, hanya akan tampak Berkedip atau hidup sesaat lalu mati dengan sendirinya. Hal seperti ini seringkali membuat pengguna ponsel khawatir dengan keadaan ponselnya. Hingga terkadang mengambil kesimpulan bahwa ponselnya mengalami kerusakan pada Operating Systemnya / Software, Terkena Virus, dll.
Apalagi jika tegangan baterai jauh berada dibawah standard minimum tegangan baterai, Maka jika ponsel dicoba untuk melakukan pengisian baterai, ponsel seperti tidak merespon apapun. Dan Ponsel disangka mati total. Padahal hal seperti ini wajar adanya. Karena jika tegangan baterai jauh berada dibawah Standard minimum, maka untuk dapat menampilkan Display indikator pengisian baterai (gambar Baterai mengisi), Ponsel membutuhkan Delay antara 5 - 10 menit.
Dan perlu diketahui bahwa pada kondisi ponsel dimatikan, Baterai tetap menyalurkan tegangan ke beberapa komponen seperti IC Power, IC Power Amplifier/IC PA, IC User Interface/IC UI, dan IC Control Charger, hingga tegangan baterai benar-benar terkuras habis.
Ikuti terus artikel tentang Ponsel berikutnya....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment