Modernisasi Alutsista Helikopter BO-105 buatan PT DI pada Indo Defence 2014 Expo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding dengan Honeywell Aerospace asal Amerika Serikat, Jumat (7/11). MoU ini merupakan kerjasama bidang pertahanan antara PT DI sebagai Badan Usaha Milik Negara RI dengan pihak asing.
MoU yang ditandatangani Direktur Niaga dan Restrukturasi PT DI Budiman Saleh dan Presiden Honeywell Indonesia Alex J. Pollack tersebut terkait peningkatan kandungan lokal Indonesia pada produk Honeywell.
Budiman menyatakan PT DI berkomitmen untuk terus meningkatkan kandungan lokal pada produk-produknya sesuai amanat Undang-Undang. “Dengan menggunakan produk Honeywell Indonesia di pesawat PT DI, berarti jumlah peralatan yang dibuat di dalam negeri meningkat,” ujarnya booth Honeywell, Indo Defence 2014 Expo & Forum, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/11).
Alex berharap penandatanganan MoU dengan PT DI dapat membuat kedua perusahaan bekerjasama lebih erat untuk mendukung pertahanan nasional RI.
Honeywell adalah penyedia avionik terpadu terkemuka di dunia. Perusahaan yang bermarkas di Phoenix, Arizona, AS, itu menyediakan solusi layanan untuk produsen pesawat, penerbangan bisnis, umum, militer, maupun luar angkasa. Ia pertama kali membuka fasilitas dirgantara di Indonesia pada Oktober 2005 di Pulau Bintan.
Sementara PT DI merupakan badan usaha milik Indonesia yang memiliki catatan cukup membanggakan. Pesawat CN 235-220 produksinya menjadi pesawat kepresidenan di beberapa negara. Pesawat ini pun telah diekspor ke delapan negara, yaitu Malaysia, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Thailand, Pakistan, Uni Emirat Arab, Burkinafaso, dan Senegal.
CN 235-220 yang serbaguna menarik perhatian dunia karena memiliki ramp door dan pintu belakang lebar sehingga mampu mempermudah proses pengangkutan dan penurunan kargo.(agk)
Produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding dengan Honeywell Aerospace asal Amerika Serikat, Jumat (7/11). MoU ini merupakan kerjasama bidang pertahanan antara PT DI sebagai Badan Usaha Milik Negara RI dengan pihak asing.
MoU yang ditandatangani Direktur Niaga dan Restrukturasi PT DI Budiman Saleh dan Presiden Honeywell Indonesia Alex J. Pollack tersebut terkait peningkatan kandungan lokal Indonesia pada produk Honeywell.
Budiman menyatakan PT DI berkomitmen untuk terus meningkatkan kandungan lokal pada produk-produknya sesuai amanat Undang-Undang. “Dengan menggunakan produk Honeywell Indonesia di pesawat PT DI, berarti jumlah peralatan yang dibuat di dalam negeri meningkat,” ujarnya booth Honeywell, Indo Defence 2014 Expo & Forum, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/11).
Alex berharap penandatanganan MoU dengan PT DI dapat membuat kedua perusahaan bekerjasama lebih erat untuk mendukung pertahanan nasional RI.
Honeywell adalah penyedia avionik terpadu terkemuka di dunia. Perusahaan yang bermarkas di Phoenix, Arizona, AS, itu menyediakan solusi layanan untuk produsen pesawat, penerbangan bisnis, umum, militer, maupun luar angkasa. Ia pertama kali membuka fasilitas dirgantara di Indonesia pada Oktober 2005 di Pulau Bintan.
Sementara PT DI merupakan badan usaha milik Indonesia yang memiliki catatan cukup membanggakan. Pesawat CN 235-220 produksinya menjadi pesawat kepresidenan di beberapa negara. Pesawat ini pun telah diekspor ke delapan negara, yaitu Malaysia, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Thailand, Pakistan, Uni Emirat Arab, Burkinafaso, dan Senegal.
CN 235-220 yang serbaguna menarik perhatian dunia karena memiliki ramp door dan pintu belakang lebar sehingga mampu mempermudah proses pengangkutan dan penurunan kargo.(agk)
♞ CNN